Jatuhnya Maskapai
penerbangan Air Asia QZ 8501, akibat dari adanya awan cumulonimbus atau di
penerbangan sering disebut dengan awan CB.
Awan CB inilah salahsatu awan yang sangat ditakuti oleh penerbang,
ditakutinya awan cb tersebut oleh penerbang karena bila masuk dalam awan CB
menyebabkan goncangan keras sampai mengakibatkan turbelensi daysat.
Awan Cb pun pernah
ditaklukan oleh pilot senior Maskapai penerbangan Garuda Indonesia yakni Abdul
Rozak, Dalam wawancaranya di Breaking News tvOne, Minggu, 4 Januari 2015,
Kapten Abdul Rozaqmengaku menjadi saksi kekuatan awan CB. Pesawat Garuda
Indonesia yang dia kemudikan terjebak dalam awan CB.
Ini kisah dari Pilot
senior tersebut :
"Kejadiannya pada
Januari 2002. Pesawat saya langsung masuk awan CB di ketinggian 32 ribu kaki.
Tidak sampai 3 menit, kedua mesin pesawat langsung mati," ujarnya.
Abdul menceritakan,
turbulensi yang dialami pesawatnya sangatlah dahsyat. Goncangan datang dari
sisi kiri, kanan, depan dan belakang pesawat. Bagi para penumpang, pesawat
bagaikan terbanting-banting dalam awan.
"Itulah yang
menyebabkan mesin pesawat mati, karena tidak kuat menahan goncangan,"
katanya.
Abdul langsung sigap
melakukan pendaratan darurat. Karena komunikasi dalam pesawat mati, dia
berkomunikasi secara manual dengan awak kabin untuk mempersiapkan penumpang.
Kesigapan Abdul dan pendampingnya pada waktu itu, co-pilot Heryadi, terbayar,
pesawat berhasil mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo. Satu pramugari
meninggal dunia.
Belajar dari pengalaman
tersebut, Abdul mengatakan komunikasi pilot dengan awak kabin saat keadaan
darurat sangatlah penting. "Awak kabin bisa langsung menjalankan SOP untuk
evakuasi penumpang," ujarnya.
Selain itu, Abdul juga
menyebutkan pilot juga harus bisa menyiapkan serta membesarkan hati penumpang
saat cuaca buruk menghadang. Meskipun begitu, Abdul menambahkan pesawat saat
ini sudah punya peralatan yang lebih canggih guna mengantisipasi cuaca
buruk.
"Pesawat modern
saat ini sudah bisa mendeteksi awan CB dari jauh, jadi harusnya bisa
dihindari," tuturnya.
Lalu bagaimana jatuhnya
pesawat AIR ASIA QZ8501 tersebut, menurut para saksi nelayan pesawat naas
tersebut terbang zigzag dengan kecepatan turun naik seolah sedang
berputar-putar kemudian terdengar suara dentuman keras.
Sebelumnya di beritakan
bahwa pilot air asia naas tersebut telah meminta untuk naik +30 Km, dikarenakan
dideteksi adayan awan CB, jawaban dari bandara bahwa rute tersebut Ada
penerbangan Garuda Indonesia, sehingga tidak mungkin untuk naik dirute tersebut,
akhirnya pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak hari Minggu 28 Desember 2014 di
perairan Selat Karimata. Pesawat yang membawa 155 penumpang dan tujuh kru
pesawat.
Berdasarkan hal
tersebut maka terjadi keganjilan karena pada rute tersebut merupakan lalu
lintas padat untuk penerbangan maka berkembanglah polemik tentang izin ilegal
pesawat air asia tersebut. Lebih mengejutkan MENHUB Ignasius Jonan tetap ngotot
bahwa pesawat jenis Airbus 320-200 itu tidak memiliki izin di Indonesia alias
ilegal.
"Waktu terbang
hari Minggu itu tidak ada izin rutenya, karena dia punya izin di winter itu
hari pertama, hari kedua, hari keempat, dan hari keenam," kata Menteri
Jonan di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah, Rabu (7/1/2015).Menhub Juga menjelaskan Cara Mendapatkan
izin terbang sebagai berikut :
cara maskapai
penerbangan mendapatkan izin rute penerbangan. Sebelum mengajukan ke
Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan harus mengajukan izin rute ke
Indonesia Slot Coordinator (IDSC).
"Sebagaimana
praktik di seluruh dunia, bandara yang kepadatannya lebih dari 50 persen, masuk
ke koordinasi slot committee. Ada sejumlah bandara yang masuk ke slot
committee," kata Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan,
Djoko Murdjatmodjo, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Djoko mengatakan, IDSC
mengurusi slot penerbangan domestik, sementara PT Garuda Indonesia Airlines
Tbk, yang mengurusi slot penerbangan internasional.
"Sebelum
mengajukan rute, airlines mengajukan dulu ke IDSC, slotnya harus cocok,"
kata dia.
Kalau slotnya cocok,
Kementerian Perhubungan mengkajinya dan mempertimbangkan berbagai hal, seperti
kapasitas slot bandara.
"Nah, pemerintah
memperhatikan beberapa aspek. Terbitlah izin rute," kata dia.
Terungkapnya
Penerbangan Illegal air asia naas ini membuat Menhub langsung melakukan sisdak
salah satunya di air asia dan membuat berang slah satunya terdapat dalam
kutipan berikut :
Dalam sidak yang
berlangsung tertutup itu, dikabarkan Menteri Jonan marah-marah terhadap jajaran
pejabat dan pilot AirAsia. Namun, kabar itu ditepisnya.
Dalihnya, dia fokus
memeriksa prosedur keselamatan yang dilakukan AirAsia. Dia mengancam akan
membekukan izin operasional maskapai itu bila prosedur keselamatan tak
dipatuhi.
Tanggal 2 Januari 2015 membekukan
izin penerbangan pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura. Salah satu alasannya,
AirAsia QZ8501 dianggap melanggar izin terbang, yakni hari Minggu, 28 Desember
2014. Pada hari itu, pesawat yang membawa 155 penumpang dan awak mengalami
kecelakaan.
Pada Surat Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober
2014 perihal Izin Penerbangan Luar Negeri Periode Winter 2014/2015, bahwa rute
Surabaya-Singapura PP yang diberikan kepada maskapai adalah sesuai dengan
jadwal penerbangan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
Tapi, kata Djoko,
penerbangan yang dilakukan AirAsia QZ8501 dilakukan di luar izin yang diberikan
yakni Minggu.
"Jadi yang terjadi
di penerbangan AirAsia Surabaya-Singapura itu adalah pelanggaran, karena izin
rute yang diberikan dari Surabaya-Singapura dengan jadwal penerbangannya Senin,
Selasa, Kamis dan Sabtu. Ternyata dia terbang Senin, Rabu, Jumat, Minggu,"
ujar Djoko.
Djoko meyakini, ada
oknum yang memberikan izin kepada maskapai asal Malaysia itu untuk melakukan
penerbangan di luar hari yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pihaknya akan
segera melakukan investigasi terhadap oknum tersebut.
0 komentar: